Kekayaan Robert Siahaan

Anggota DPRD Batam
Harta Robert Bertambah dari Hasil Usaha

Batam (BN)- Sosok Eddy Robert Siahaan, tidak asing lagi bagi masyarakat Batam. Maklum, selama 2 periode, pria yang tinggal di Kompleks Permata Bitu Blok A.3 Sekupang ini menduduki kursi empuk di DDPRD Kota Batam. Sebelum menerima Batam News, beberapa waktu lalu, Robert sepertinya enggan untuk membicarakan harta kekayaannya. Sama halnya dengan beberapa anggota DPRD Kota Batam yang lainnya. "Nantilah kalau soal harta kekayaannya," ujarnya kepada Batam News.

Akhirnya setelah beberapa anggota DPRD lainnya sudah diwawancarai, Robert akhirnya bersedia untuk diwawancarai soal harta kekayaannya. "Hari Senin aja di kantor ya," katanya.

Tanpa menyia-nyiakan peluang yang didapat, akhirnya pertemuan berlangsung untuk wawancara diruang kerjanya, Komisi III DPRD Kota Batam. Sesaat wawancara dimulai, politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) ini bercerita tentang perjalanan hidupnya.

Sebelum menduduki kursi di DPRD Kota Batam, pria kelahiran Pulo Bayu, Sumatera Utara 9 Maret 1963 ini pernah bekerja di PT Libra Star dan PT Karya Celcon Pac. Tidak lama menjadi karyawan, dia menjadi Komisaris di PU Bayu Sejati Mitra Persada serta PT Gugun Jaya Teknik, dua perusahaan yang didirikannya sendiri.

Sebelum menginjakkan kakinya di Kota Batam, Robert terlebih dahulu menyelesaikan pendidikanannya di Universitas HKBP Nomensen Medan pada tahun 1984. Kemudian dia kembali memasuki bangku kuliah dan meraih gelar Sarjana Hukum (SH) di Universitas Internasional Batam (UIB).

Setelah menjadi pengusaha, perekonomian Robert mulai meningkat. Saat mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Batam pada tahun 2004, Robert memiliki harta sekitar Rp 989.540.000. Jumlah tersebut kini telah bertambah. Namun pertambahan nilai itu karena harga jualnya bertambah.

Gaji dan tunjangan yang diterimanya dari dewan sendiri kata Robert, diakuinya pas-pasan untuk biaya hidup, dan sebenarnya malah kurang. Walau sebagai anggota dewan dia mengaku tidak menambah pundi-pundi hartanya, namun hartanya bertambah dari hasil usaha yang dijalankan adek kandungnya.

Harta benda bertambah, karena kini dia memiliki ruko di Duta Mas. Dari rumah yang dimiliki saat mencalonkan, Robert menambah rumahnya di Bandung. Rumah tersebut kini ditempati anaknya. Sekarang, dia memperkirakan hartanya sekitar Rp 2,5 Miliar karena harga jualnya meningkat, seperti emas.

Sebagaimana diungkapkan Robert, dia kini memiliki uang tunai Rp 500juta, naik dari Rp 211.340.000 yang dilaporkan saat mencalonkan tahun 2004. Namun walau tabungannya bertambah, kini dia memiliki utang sekitar Rp 200juta di bank syahriah mandiri.

Sementara dari jumlah harta benda yang dimiliki tidak bertambah secara signifikan. "Kalaupun ada penambahan, itu karena nilai jual. Kalau ada pertambahan jumlah barang itu dari hasil usaha," jelas Robert.

Robert sendiri memiliki tiga perusahaan atas nama PT. Gugun Jaya Teknik, CV. Kabul Putra, dan PT. Bayu sejati Mitra Persada. Ketiga perusahaan itu bergerak sebagai kontraktor. Selain itu, dia memiliki empat unit mobil. Diantaranya Fortune, Toyota Kijang, Krista dan Avanza.

Sementara dari sewaktu mencalonkan diri jadi anggota dewan, Robert memiliki tiga unit mobil atas nama istri dan satu atas nama sendiri. Mobil tersebut bermerk Nissan Sunny, Honda Genio, Toyota Harier dan Toyota Stroom yang kesemuanya ditaksir seharga 250 juta.

"Kalau mobil, tidak ada penambahan, tapi ada yang diganti. Itupun, mobil Toyota Fortune dan Avanza dibeli kredit," jelasnya.

Selain itu, dia kini memiliki tiga unit motor merek Honda dan perhiasan yang ditaksir sekitar Rp 50juta. Nilai perhiasan tersebut ditaksirnya bertambah dari perhiasannya yang saat dilaporkan 200 gram dengan harga seharga Rp 21 juta.

Selain itu, harta milik Robert sebagaimana dilaporkannya saat mencalonkan sebagai anggota DPRD Batam dan masih bertahan diantaranya rumah di Komp Mutiara Biru dengan luas tanah 86 m2 dan bangunan 80 m2 yang ditaksir harganya mencapai Rp 62.000.000. Tanah gedungnya dibeli pada tahun 2000.

Selain itu, dia memiliki rumah di Kop Manday Batu Aji tanah seharga 105 juta pada tahun 2001. Di Gajah Mada Tiban Indah ukuran 112,5x60 meter persegi yang dibeli pada tahun 1993 dengan harga 37.500.000. Di Gajah Mada Tiban Indah ukuran 120x100 meter persegi dibeli tahun 1996 seharga 75.000.000, di Palm Spring Batam Centre 120x95 meter persegiseharga Rp 60 juta. Dia juga memiliki rumah di Genta II Batu Aji ukuran 112x45 meter persegi yang dibeli 1999 seharga Rp 65 juta dan di Batara Raya 72x21 dibeli pada tahun 1998 seharga Rp 12.500.000. (martua p butarbutar)

Comments