Rekaveny Menuju Pemilu

Perempuan lembut, kelahiran Jakarta, 7 Juli 1964, Drs Hj Rekavenny Soerya, dikenal sebagai pengusaha dan pendamping bagi suaminya DR Seorya Respationo, SH, MH, yang menjadi Ketua DPRD Kota Batam, serta menjadi ibu untuk anak-anaknya.

Dia tidak pernah berfikir untuk menjadi politikus. Bahkan, cita-citanya dari dulu, membangun Perusahaan Air Minum (PAM) swasta untuk membantu masyarkat. Namun karena dia menyadari biayanya cukup besar, cita-cita itu dia pendam. Dia memilih bisnis kecil-kecilan dengan rekan-rekannya. Beberapa bisnis yang digelutinya, menjadi distributor Cat Berger, Restoran Bakmi Jawa di Sei Panas, butik dan sekarang merancang bisnis aksesoris handphone. Selain itu, kalau dirumah dia juga melatih anak-anak menari. Dia menjadikan halaman samping rumahnya sebagai sanggar tari.
Namun kini status itu akan berubah sedikit demi sedikit, setelah Rekavenny menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Batam Kota. Setelah memimpin PAC Batam Kota, Rekavenny harus rajin latihan berteriak. Pasalnya, waktu dirinya dilantik Ketua PAC dan menyampaikan sambutan, suaranya kedengaran lemah lembut. Padahal yang khas di PDI Perjuangan, suara lantang saat mengucapkan Merdeka, dengan suaranya menggelegar.
Ketua Persatuan Istri Anggota Dewan (Piswan) Kota Batam ini sebenarnya bukan anggota baru di PDI Perjuangan. Dia bahkan sudah menjadi anggota PDIP sejak tahun 1993. Hanya saja, dia belum pernah menjadi pengurus. Walau belum pernah menjadi pengurus, untuk dunia politik, dia sudah tidak asing lagi. Selain selalu mendampingi suaminya yang menjadi politikus, dia juga merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP), Universitas Indonesia. Walau baru berkecimpung sebagai pengurus di partai politik, Rekavenny mengaku sudah banyak mengikuti organisasi sosial dan keagamaan. Tahun 2008, bersama rekan-rekannya, dia mendirikan Forum Perempuan Mandiri Batam (FPMB), ikut organisasi bisnis ibu-ibu dan sekarang mengikuti Majelis Taklim Umariah.
Begitu dilantik menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan, dia langsung merasa percaya diri untuk bicara didepan umum. Padahal, sebelumnya dia mengaku selalu grogi dan gemetaran saat akan menyampaikan sambutan, baik sebagai ketua PISWAN, ataupun dalam kegiatan lainnya. Sebelum memutuskan menerima tawaran dan dukungan kader PDIP, Rekavenny mengaku merenungkan selama hampir 6 bulan. Dia juga rajin berdoa meminta petunjuk dari Yang Kuasa.
''Entah kenapa, kemarin (25/3) saat menyampaikan sambutan setelah disahkan jadi ketua PAC, tidak grogi lagi. Secara teori, saya tahu soal politik, tapi prakteknya, baru sekarang,'' ujarnya. Namun soal ambisi di dunia politik, dia menyerahkan kepada yang Kuasa. Dia mengaku belum memikirkan untuk menjadi anggota dewan. Kalaupun di Pemilu maju, dia menyerahkan semua kepada mekanisme dan dukungan arus bawah partainya. ''Yang penting, sekarang bagaimana melakukan konsolidasi untuk memenangkan Pemilu 2009. Jangan berfikir dulu untuk mencalonkan diri. Kalau nanti diusung dan terpilih, kita jalankan kewajiban, tapi itu urusan lain,'' tegasnya.
Walau sibuk mengurusi kegiatan sosial dan bisnis, Rekavenny juga mengaku tetap rajin membaca politik dan mengikuti perkembangan politik lewat koran. Bahkan berita-berita sosial, ekonomi budaya dan politik yang dimuat media, khususnya terkait dengan PDIP dan suaminya selalu diklipingnya. Dia belajar dari kampus dan koran serta buku-buku politik. Walau suaminya seorang ketua partai dan ketua dewan, Rekavenny tidak pernah diskusi dengan suaminya. Kalau ada diskusi dirumah, semua terkait dengan rumah tangga dan bisnis. Sekarang, setelah menjadi Ketua PAC, dia akan lebih banyak belajar, bila dipandang mampu, dia siap menyaingi suaminya di dunia politik. Tapi bukan dalam artian menggusur suaminya.
Ke depan Rekavenny akan membenahi PAC PDIP Nongsa yang baru dipimpinnya. Dia akan menyiapkan kantor atau sekretariat PAC PDIP Batam Kota. Untuk menghemat biaya, dia berencana menggunakan sekretariat Jogoboyo sebagai kantor PAC Batam Kota, dan melengkapi fasilitas untuk menunjang aktivitas pengembangan partainya. Dia juga akan membentuk Ranting dan Anak Ranting PDIP se Kecamatan Batam Kota.
Dia masih terlihat enggan mengungkapkan strategi pemenangan Pemilu. Bagi dia, kinerja untuk membantu masyarakat akan lebih bermanfaat lagi. Dia juga punya prinsip, jika perhatian terhadap masyarakat kuat, dengan sendirinya akan memilih. Rekavenny bercita-cita, saat masyarakat memilih partainya, program yang berjalan harus tepat sasaran dan harus menciptakan keadilan dan kemakmuran di tengah masyarakat. Jika masyarakat sejahtera dan PDIP memiliki andil di dalam mencapai visi itu, secara sendirinya akan berada dibelakang PDI Perjuangan.
Dengan masuknya dia di tampuk pimpinan PDIP Batam Kota, nila-nilai agama akan diperkuatnya. Nasionalisme itu harus dibungkus nilai-nilai agama.
Dia juga menekankan, agar perempuan di Batam harus bisa bekerja dan bersaing dalam dunia politik dan ekonomi seperti laki-laki.
Soal terjun kemasyarakat, Rekavenny bukan hal baru baginya. Sejak dia masuk di Piswan, kegiatan sosial sudah sering dilakukannya. Dia juga mengaku sering melakukan aktivitas sosial, secara pribadi dengan membagikan sembako. ''Saya sering ke Bukit Beruntung dan ke ruli. Sekarang setelah masuk menjadi pengurus, dia bertekad untuk lebih maksimal dalam berbuat. Dia sudah memikirkan untuk semakin rajin turun dan membantu masyarakat. Dia juga tidak terlalu khawatir aktivitas mengganggu aktivitasnya sebagai ibu. Pasalnya, anak pertamanya sudah menikah, yang kedua di DI Yogyakarta menjalani kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) bersama anak ketiganya yang masih sekolah SMA disana. Dan anak ketiganya yang sudah kelas III SMA itu, akan tetap bertahan di sana karena baru diterima sebagai calon mahasiswa UGM lewat penerimaan bibit unggul. Sementara anak bungsunya kini sedang menikmati pendidikan di sekolah dasar Global Batam.
''Jadi tidak terlalu repot lagi. Sudah bisa meluangkan waktu untuk menjalani aktivitas sosial dan politik,'' ujarnya mengakhiri.

Comments