Sehari Bersama Ketua DPRD Provinsi Kepri

Sehari bersama tokoh yang diterbitkan Batam News setiap hari Rabu, belakangan menjadi rubrik yang mendapat tanggapan positif dari pembaca.
Pejabat publik di Provinsi Kepri, khususnya yang tinggal di Batam memberikan sambutan atas rubrik yang baru berjalan
sekitar sebulan belakangan ini, termasuk tokoh-tokoh yang tertarik untuk masuk rubrik tersebut. Setelah beberapa tokoh muncul, seperti Wali kota Batam Drs Ahmad Dahlan, Ketua DPRD Kota Batam Soerya Respationo, Kapolda Kepri Brigjen Sutarman, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Batam Syamsul Bahrum, Humas ATB Adang Gumilar, kali ini muncul Ketua DPRD Provinsi Kepri.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kali ini Batam News dihadapkan dua pilihan, antara Ketua DPRD Provinsi Kepri HM Nur Syafriadi dan Direktur Utama PT Alfatama Tunggal Perkasa, yang juga Bendahara KONI Provinsi Kepri, HM Alfan Suheiri. Setelah didiskusikan dan dua figur yang akan diliput itu saling koordinasi, akhirnya disepakati Nur, Sabtu dan Alfan hari Minggu, dengan mempertimbangkan aktivitas masing-masing.

Pada hari yang dijanjikan, Sabtu (15/3) lalu, Batam News menunggu kedatangan Nur Syafriadi di Mukakuning. Nur sendiri meluncur dari Kabil, karena pagi itu dia baru pulang dari Tanjung Pinang. Dia menginap di Tanjung Pinang karena mengikuti rapat Muspida, membahas persoalan terkini, termasuk keamanan di FTZ dan sembako yang belakangan harganya naik.

Pagi itu, Nur seharusnya menghadiri pernikahan salah seorang pegawai Otorita Batam. Namun karena dia baru nyampai di Punggur dan waktunya hampir bersamaan dengan acara Partai Golkar, akhirnya memilih ke acara partai yang mengantarkannya ke kursi Ketua DPRD Provinsi Kepri. Sementara untuk undangan pernikahan pegawai OB, dia mengutus istrinya.

Meluncur dari Kabil, sekitar pukul 08.15 WIB, Nur sampai di Mukakuning. Dia berhenti sejenak karena sesuai janji, Batam News, ikut satu mobil dengan dia. "Kuat kamu ikut saya? Acara saya banyak hari ini," kata Nur menantang Batam News.

Hari itu, direncanakan akan mengikuti sejumlah agenda, baik untuk menyampaikan sambutan, materi, rapat, mengunjungi musola milik warga, tempat latihan atlet hingga menghadiri pernikahan Diperjalanan. Di dalam mobil, Nur tidak sendirian. Dia ditemani ajudannya, Adriansyah alias Atong dan supirnya, Yudi S. Didalam mobil menuju Batu Aji, dia bercerita soal aktivitasnya yang cukup padat hari itu. Nur mengaku membatalkan keberangkatannya ke Tanjung Balai Karimun untuk membawakan materi pelatihan bagi kader Partai Golkar Karimun.

"Kalau saya kesana, disini ada juga acara yang sama dan saya harus memilih. Kalau saya ke sana, disini banyak acara yang tertinggal. Untung ada kapal pak gubernur Kepri yang kesini, jadi bisa cepat," ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar dan Korwil Partai Golkar untuk Batam itu.

Di dalam mobilnya, Nur mengambil koran harian yang terbit hari itu dan dibelinya di pelabuhan Punggur. Sambil membalik-balikkan koran-koran itu. Nur mengomentari berita yang dimuat koran tersebut.

"Dibuat orang ini juga beritanya, ya," ujar Nur mengomentari salah satu isi koran mengangkat soal pejabat publik dan PNS yang dilarang dan harus mundur dari kepengurusan KONI dan mencantumkan nama-nama pejabat publik yang mengisi struktur KONI Batam dan Provinsi Kepri.

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 08.35 WIB, mobil Nur berbelok dan memasuki halaman RSUD Sagulung. Saat mobil berbelok memasuki halaman RSUD, Nur mengambil jaketnya. Dia mengganti jaket warna hitam yang dipakainya dari Tanjung Pinang dengan jaket kuning, sesuai dengan warna simbol partainya. Disana warna kuning sudah mendominasi halaman RSUD itu, karena baik tenda, umbul-umbul serta baju dan jacket yang dikenakan orang-orang disana berwarna kuning.
Begitu keluar dari mobilnya, Nur disambut fungsionaris Golkar, seperti Zainal Abidin, Asmin Patros, Sinaga, Robert Siahaan, dan Kepala Dinas Kesehatan Batam, Mawardi Badar. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kepri yang juga Bupati karimun, Nurdin Basirun terlihat disana.

Disana Nur tidak lama, karena dia hanya menyampaikan sambutan bersama fungsionaris. Usai acara pembukaan, fungsis Partai Golkar langsung berkemas, termasuk Nur Syafriadi. Setelah sebentar ngobrol dengan fungsionaris Golkar, Nur menuju mobilnya. Ajudannya langsung membuka pintu mobil saat Nur berjalan kearah mobilnya.

Sekitar pukul 09.25 WIB, sesuai dengan agenda, mobil yang membawa Nur meluncur ke Batu Ampar. Sesaat mobil meluncur, Nur mencoba-coba mengingat agenda yang akan diikuti hari itu dan menanyakan ke ajudannya. Nur menyempatkan tidur sebelum sampai di Amir Hotel Batu Ampar. Nur terlihat nyenyak, hingga sampai dipintu masuk hotel, sekitar pukul 10.00. Disana Nur direncanakan menghadiri pemantapan dan pelatihan kader partai Golkar, serta pelantikan AMPG dan KPPG. Disana Nur akan menyampaikan materi pelatihan kepada kader Partai Golkar.

Sebelum memasuki ruangan pelantikan, dia lebih memilih masuk toilet di lantai II, Hotel Amir. Setelah itu, dia memasuki ruang pertemuan dan mengobrol sebentar dengan kader Partai Golkar yang diduduk kursi dekat pintu masuk pelatihan. Sesaat sebelum acara dimulai, pindah ke tempat yang sudah disediakan untuk Nur. Usai pelantikan fungsionaris AMPG dan KPPG, Nur menyampaikan materi pelatihan bersama Ketua DPD PG Batam, Zainal Abidin, didampingi Asmin Patros sebagai moderator.

Setelah sesi pertama selesai acara dilanjutkan makan siang. Saat hendak turun ke lantai I Hotel Amir, Nur menuju ruang makan yang disediakan panitia. Disana dia tidak mengambil makan siang, Nur hanya mengambil buah yang disiapkan panitia, dan duduk bersama rekan-rekannya, fungsionaris Partai Golkar. Setelah ngobrol dengan rekan-rekannya, Nur menuju meja lain, yang diisi kaum ibu-ibu dari partainya.

Ternyata, disana istri Nur, Hj Hartati duduk bersama rekan-rekannya, kader perempuan dari partai Golkar. Setelah bicara sebentar, Nur mengajak supir dan ajudannya meninggalkan tempat makan itu, diikuti istrinya. Pasangan ini menuju pintu keluar hotel dan menuju mobil yang sudah menunggunya. Nur tetap menggunakan mobil yang membawanya dari pelabuhan Punggur dan istrinya menggunakan mobilnya sendiri.

Sekitar pukul 13.30 WIB, mobil yang membawa Nur tiba di Rumah Makan Ranah Minang, Penuin. Begitu sampai, ajudannya yang duduk didepan langsung turun dan membukakan pintu untuk Nur. Setelah membuka jaket kuningnya, Nur keluar dan menuju rumah makan itu. Ayah Ria Nandika Handayani, Rika Cynthia Putri dan Dimas Abri Haryo Tangguh ini, duduk bersama supir dan ajudannya. Sebelum menikmati makan siang, istrinya, Hj Hartati tiba dan mengambil tempat disamping Nur. Setelah itu, baru makan siang yang sudah tergolong terlambat itu dimulai.

Nur mengambil ikan bakar dan sayurnya. Sambil sekali-sekali ngobrol dengan istrinya atau supir dan ajudannya, Nur melahap makan siangnya. Usai melahap makan siangnya, Nur kembali ngobrol sebelum akhirnya minta ajudannya membayar makan siang bersama itu. Di rumah makan itu, Nur dan istrinya berpisah, karena Nur akan memimpin rapat di kantor KONI, Ruko Sukajadi.

Sekitar pukul 14.15 WIB, Ketua Harian KONI Provinsi Kepri itu tiba dikantor KONI. Sebelum tiba, dia mengganti jaket warna kuningnya dengan jaket warna hitam. Tiba disana, Nur langsung menuju ruang kerjanya di lantai II. Sebelum memulai aktivitasnya, Nur memilih Solat Zuhur dulu. "Seharusnya tadi jam 13.00 WIB. Tadi sibuk benar, jadi solatnya sekarang," kata Nur sambil mengambil air dan membasuh kaki serta mukanya.

Usai Solat, dia baru mengoreksi berkas-berkas diatas mejanya, sebelum memimpin rapat. Dia terlihat sangat serius memeriksa arsib yang diatas kertas dipeganya terlihat deretan angka-angka. Sesekali dia terlihat mencoret-coret. Nur mendisposisikan anggaran yang diajukan satuan-satuan olah raga dibawah KONI. Tidak lama kemudian, baru Bendahara Umum KONI, Alfan Suheiri masuk dan mereka melakukan rapat. Sekitar dua jam mereka menggelar rapat, sebelum akhirnya Nur turun dan memasuki mobilnya.

Sekitar pukul 16.00 WIB, mobil Nur meluncur ke Tiban Kampung untuk melihat fasilitas dan aktivitas di pemusatan latihan Tinju menghadapi PON. Dia mengatakan, aktivitas dan fasilitas ditinjaunya karena anggaran yang disiapkan cukup besar. Sore itu, Nur mulai terlihat lebih santai dan bersemangat.

Mungkin karena dari agenda-agenda yang dijadwalkan sudah banyak yang selesai. Didalam mobil, sebelum sampai di pemusatan latihan Tinju, sesekali Nur bercanda dengan supir dan ajudannya. Sepanjang jalan menuju Tiban Kampung, kedekatan Nur dengan ajudan dan supirnya terasa. Supir dan ajudannya terlihat bebas bicara dan cerita. Demikian juga dengan Nur. Ditengah perjalanan itu Nur juga bercerita soal cara Yudi mengemudikan dan melayani pengemudi yang mendahuluinya.

Cerita Nur, mobil yang disetir supirnya Yudi mau dipotong angkot. Yudi malah melawan dan buka jendela kaca mobil serta mengarahkan pandangannya keluar. Supir angkotnya malah marah dan nanya kenapa lihat-lihat supir angkotnya. "Eh, Yudi bukannya melawan. Dia cuma bilang, lihat-lihat. Padahal gayanya mau melawan," ujar Nur sambil ketawa.
Sekitar pukul 16.15 WIB, Nur sampai di Tiban Kampung, lokasi latihan atlet tinju Kepri. Sesampai disana, Nur mengecek kondisi fasilitas latihan atlet tinju, yang masih bisa dipergunakan dan yang sudah harus diganti. Disana Nur sempat bertemu dengan atlet kebanggaan Kepri yang sudah benyak mengoleksi medali emas, Rionando Butarbutar. Sekitar 15 menit disana, Nur meluncur ke Hotel Planet Holiday.

Sekitar pukul 17.15 WIB Nur sampai di Hotel Planet Holiday. Disana Nur mengunjungi atlet billiard yang sedang latihan, di lantai dasar hotel tersebut. Setelah sampai, dia disambut atlet-atlet biliard yang saat itu sedang latihan. Nur kemudian ngobrol dengan beberapa atlet disana, terkait dengan persiapan menghadapi PON. Nur memberikan sport dan mengungkapkan anggaran yang disiapkan untuk menunjang aktivitas biliard. Dia menyampaikan agar atlet biliard bisa mengukir prestasi dan mengharumkan nama Kepri lewat torehan prestasi di PON. Setelah pamit, sekitar pukul 17.30 pamit.

Nur mengarahkan supir pribadinya agar membawanya ke Batu Ampar. Dia bermaksud meninjau Masjid Nurul Hikmah yang menurut warga membutuhkan bantuan dalam pembangunannya. Nur menyempatkan diri kesana, karena malam sebelumnya, dia mendapat telepon dari warga sekitar masjid yang biasa menggunakan masjid itu untuk solat. Disana Nur sempat bertemu warga dan menanyakan status lahannya. Disana, ketua RW yang masjidnya dalam proses pembangunan tidak berada ditempat. Sementara keterangan dari warga juga simpang siur. "Tanahnya belum ada suratnya, tapi sedang diurus agar statusnya jelas. Disana ada juga masjid yang butuh bantuan, kalau bisa dibantu pak," ujar seorang warga kepada Nur.

Karena tidak mendapat kejelasan, Nur meminta warga agar menyampaikan kepada ketua RW setempat mendatanginya. Setelah itu, Nur memasuki mobilnya dan meluncur ke rumahnya di Bengkong.

Sekitar pukul 18.00 WIB, Nur tiba dirumahnya, Kompleks PBN Blok B nomor 8, Bengkong Pertiwi. Dia tidak langsung masuk rumah dan ganti baju. Dia mengambil minuman ringan dulu. Setelah itu, dia baru mengambil makan ikan hias dan memberikan makan ikan-ikannya dikolam kecil yang terletak di halaman rumahnya. Dia mengaku, kalau pulang kerumah sore, sebelum masuk rumah, dia biasanya mengasih ikannya makan.

Setelah itu dia baru masuk kembali kerumahnya untuk mandi. Rencananya sekitar pukul 19.30 Nur akan menghadiri resepsi pernikahan sahabatnya, Ketua MPC Pemuda Pancasila Batam, Mody dengan istrinya Siska. Sekitar pukul 18.20 WIB, Nur keluar dan menuju teras rumahnya. Setelah cerita sebentar, Batam News pamit untuk pulang. Nur juga memanggil supirnya untuk menghidupkan mobilnya dan mengantarkan Batam News pulang.

Comments