DR Harry Azhar Azis MA

Tiga Pilar Perjuangan Harry
- Membangun Komitmen, Mewujudkan Harapan

Kiprah Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI, DR Harry Azhar Azis, MA di Senayan sudah berjalan sekitar 4 tahun lebih. Banyak hal yang sudah dilakukan, namun tidak semua berhasil. Kini, dia kembali menjadi salah satu andalan Partai Golkar untuk meraih suara dan duduk di DPR RI, pada periode 2009-2014. Dalam upaya memenangkan partainya itu, putra kelahiran Tanjung Pinang harus bekerja keras. Disatu sisi, harus bekerja keras memperjuangkan aspirasi masyarakat Kepri, dan disisi lain bekerja keras untuk memenangkan Pemilu.
Dalam perjalanan sosialisasi sebagai caleg, Harry banyak mendapatkan pertanyaan-pertanyaan, terkait dengan kiprahnya selama menjadi anggota DPR RI. Dan apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, disampaikan dan direspon masyarakat. Kini, dukungan dari masyarakat pun mengalir. Terkait dengan aktivitas yang dijalankan selama ini, Batam News (BN) melakukan wawancara dengan Harry di Nagoya.

BN: Sepertinya, sekarang anda sangat sibuk dengan dua aktivitas, sebagai caleg dan anggota dewan?

Harry: He..he.. (tertawa) ! Ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai anggota dewan dan caleg. Saya punya tanggungjawab, yang tidak bisa saya abaikan. Kalau tugas sebagai anggota DPR RI sampai abaikan, sama saja mengabaikan rakyat. Tapi disisi lain, saya juga punya tanggungjawab untuk partai saya. Sebagai caleg, saya harus menjalankan kewajiban untuk melakukan sosialisasi untuk kemenangan partai. Resikonya, saya harus siap untuk mengeluarkan, dana dan tenaga. Capek, tapi nikmat, karena respon warga cukup positif dan tugas di pusat tetap jalan. Kalau dua-duanya berhasil kita akan puas dan rakyat senang (sambil senyum).

BN: Bagaimana kondisi anda sekarang. Sepertinya, cukup gencar sosialisasi belakangan ini?

Harry: Ini perjuangan untuk mencapai yang terbaik. Kita lakukan yang terbaik, karena saya yakin akan mendapatkan yang terbaik.

BN: Anda sepertinya cukup optimis? Apakah karena anda salah satu dari beberapa caleg kelahiran Kepri yang bertarung untuk DPR RI, sehingga merasa didukung masyarakat Kepri?

Harry: Tidaklah. Selama kita mempunyai kesempatan, kita lakukan apa yang terbaik. Kalau optimis, itu sudah pasti. Kita berjuang mencapai hasil terbaik. Mudah-mudahan, masyarakat menerima dan memahami dan mendukung perjuangan kita kedepan. Terlepas dari, apakah saya kelahiran Tanjung Pinang atau tidak. Kalau mau jadi anggota DPR, tidak cukup sampai disitu. Harus mumpuni dan punya komitmen ke Kepri. Punya kemampuan tapi tidak punya komitmen, tidak ada juga manfaat untuk Kepri.

BN: Cukup lama anda tidak turun dan berinteraksi dengan masyarakat Kepri, setelah terpilih di Pemilu 2004. Selama ini, seperti apa komunikasi anda dengan Kepri?

Harry: Saya terus komunikasi dengan pemerintah di Kepri. Menyangkut bantuan untuk diperjuangkan di pusat. Ada juga yang disampaikan pemerintah daerah untuk diperjuangkan di pusat. Apa yang disampaikan pemerintah daerah, merupakan kebutuhan pembangunan atau aspirasi masyarakat di Kepri.

BN: Apa anda ditanya, soal apa yang sudah anda lakukan untuk Kepri? Bagaimana anda menanggapinya?

Harry: Iya, saya memang pernah ditanya seperti itu. Tapi percayalah, saya selalu ada bersama masyarakat Kepri, dalam perjuangan dipusat. Interaksi terus kita lakukan. Sedikitpun, tidak ada komitmen saya yang berubah atau berkurang untuk Kepri. Hanya saja, perjuangan yang sudah kita lakukan, baik yang sudah berhasil maupun belum berhasil banyak yang tidak terpublikasikan. Ini hanya masalah publikasi saja. Kita terus melakukan komunikasi dengan masyarakat atau melalui pemerintah daerah, makanya kita tahu apa kebutuhan pembangunan, Kepri.

BN: Bagaimana anda melakukan perjuangan di pusat, dengan jumlah anggota dewan dari Kepri, yang hanya tiga orang? Tentu, jumlah anggota dari satu Dapil, mempengaruhi kekuatan politik, saat memperjuangkan aspirasi dari daerah. Kira-kira apa saja yang sudah diperjuangkan untuk Kepri?

Harry: Banyak hal. Selalu saya tegaskan, daerah saya harus mendapat perhatian, jangan dilihat karena jumlah masyarakatnya, tapi coba anda (pemerintah) menyadari, apa yang sudah diberikan Kepri. Saya tegaskan, apa perlu seperti Papua dan Aceh? Meminta merdeka dulu baru diperhatikan?

BN: Apakah itu bisa berhasil menyakinkan pemerintah pusat atau anggota dean dari daerah lain?

Harry: Itu saya katakan kalau saya sudah sangat marah dengan pemerintah, kalau aspirasi masyarakat Kepri, kurang diperhatikan. Saya harus akui, dalam setiap proses politik di senayan, perjuangan kita cukup berat. Tapi saya tidak pernah menyerah. Kita sedikit keras dalam berjuang dan menggunakan strategi. Kalau tidak, kita akan tertinggal. Termasuk dalam penyusunan anggaran. Kalau untuk mengatur posting anggaran, saya selalu menghindari voting. Kalau itu sampai terjadi, kita akan selalu kalah karena di Panggar, Kepri hanya saya sendiri. Saya meminta masukan, atau aspirasi dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Kepri.

BN: Apakah aspirasi-aspirasi itu berhasil anda perjuangkan?

Harry: Memang, ada yang belum berhasil, namun tidak sedikit yang berhasil. Tapi memang, itulah politik. Jumlah anggota dari Kepri yang sedikit cukup berpengaruh. Apalagi saya sendiri yang di Panggar. Jadi kalau ada mau diperjuangkan dan benturan dengan provinsi lain, saya pilih lobi politik. Jadi harapan kita bisa mencapai kesepakatan melalui musyawaran dan tidak terjadi voting. Misalnya, agar tidak sampai voting, mereka membantu perjuangan kita agar alokasi dana untuk Kepri untuk satu pos didukung. Nanti, kita dukung mereka untuk alokasi dana lain di daerah mereka.

BN: Mungkin, bisa disebutkan apa saja yang gagal dan berhasil anda perjuangkan? Dan bagaimana mana dukungan pemerintah di Kepri untuk perjuangan itu?

Harry: Sudah cukup baik. Hanya saja, kadang yang kita perjuangkan dan berhasil masuk APBN, tidak dipergunakan. Akhirnya mengendap dipusat. Ada juga yang sudah dirasakan masyarakat, seperti pengadaan bank di Natuna.Bank Mandiri yang telah membuka Kantor Cabang Pembantu Mandiri di Natuna. Itu saya angkat betul di Komisi XI. Awalnya, saya hanya meminta supaya ada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri. Ternyata, dipenuhi lebih dari yang diminta. Sekarang disana sudah ada beberapa bank lain juga.

BN: Selain itu?

Harry: Sebenarnya banyak. Jadi agak sulit juga kalau jabarkan semua. Tapi sedikit bisa sampaikan, selain Bank di Natuna, ada program keluarga harapan (PKH) untuk orang miskin 10ribu orang di Kepri. Ini mulai dilaksanakan pada tahun 2009 ini. Selain itu, ada juga perjuangan kita untuk variable luas laut. Tadinya, tidak dihitung, sekarang dihitung 30 persen untuk Provinsi dan 35 persen untuk kabupaten/kota. Ini satu perjuangan berat, tapi sangat bermanfaat, karena Kepri memiliki luas laut 95 persen dan darat 5 persen. Jadi dengan itu, meningkatkan DAU. Selain itu, kita juga berhasil memperjuangkan dana bencana alam di Bintan dan Batam. Meningkatkan kelas Bank Indonesia Batam dari Kelas 4 naik ke klas 3. Dan masih banyak lagi.

BN: Kedepan, bagaimana anda melihat prospek perekonomian Kepri?

Harry: Saya sangat optimis. Saya sendiri berharap, semua pihak bisa bekerja sama. Saya punya harapan dan cita-cita melihat Kepri. Tiga pilar yang saya pegangan dalam perjuangan untuk Kepri. Pertama, Kepri sebagai pusat pertumbuhan industri di Indonesia. Kedua, Kepri sebagai pusat perdangan bebas melalui pelabuhan bebas. Terakhir pilar perjuangan saya, Kepri sebagai pusat keuangan. Satu sudah berjalan (industri), perdagangan bebas dan segera berjalan. Pusat keuangan nasional ini, yang terus kita perjuangkan. Saya ingin, di Kepri ada bursa efek dan transaksi valuta asing. Ini akan mendorong percepatan pembangunan perekonomian kita. Jadi vialang dan pengusaha tidak ke Malaysia atau Singapura lagi. Mudah-mudahan pemerintah daerah sekarang dan kedepan bisa menjalankan roda kepemimpinan dan menjaga komitmen untuk masyarakat. Nantinya kita juga akan selalu siap sebagai ujung tombak di DPR RI dalam perjuangan itu.

BN Terima kasih, atas waktu anda. Mudah-mudaha anda masih ada bersama dua orang anggota DPR RI yang berjuang untuk Kepri, di pusat pada periode mendatang

Harry: Terima kasih, semoga anda juga sukses. Membangun Kepri, membangun negeri.

Comments