Isu Pilkada Gubernur di Pemilu 2009



Tunggu Hasil Pemilu untuk Pilkada Gubernur

Pertarungan politik calon anggota legislatif akan segera berakhir dengan hasil 45 orang anggota DPRD Provinsi Kepri. Tapi, pertarungan politik itu akan terus berlangsung, selama lembaga politik masih ada. Tidak berselang beberapa bulan dari itu, Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berlangsung. Disamping itu, agenda paling penting untuk masyarakat Kepri, sudah menunggu. Pemilihan Gubernur Kepri akan berlangsung, sekitar pada tahun 2010. Saat itu partai politik di Kepri akan mengambil peran sebagai kendaraan politik. Tapi nantinya, partai poltik bukan lagi satu-satunya kendaraan politik, karena calon independen sudah diberikan peluang. Siapa saja figur yang akan berpeluang berkompetinsi pada arena Pilkada nanti, pembicaraannya kini mulai berlangsung dikalangan politisi.

"Habis Pemilu dan Pilpres, kita sudah mulai akan melakukan pembicaraan soal Pilkada Gubernur. Kalau suara signifikan, kita akan mencalonkan sendiri cagub atau cawagub," ujar Ketua DPW PPP Provinsi Kepri, Ahars Sulaiman kepada Batam News, di Batam Centre belum lama ini.

Ahars menjelaskan, pembicaraan soal Pilkada di tahun 2010, tidak semata-mata hanya bicara Pilkada Gubernur Kepri. Karena pada saat yang bersamaan dengan Pilkada Gubernur, akan berlangsung beberapa Pilkada bupati di daerah Kepri. Nantinya, figur calon gubernur, hanya salah satu topik hangat. Lebih dari itu, pembicaraan koalisi partai tidak akan kalah menariknya. Kalau di Pemilu ini PPP bisa mendapat suara signifikan, maka mungkin akan mendorong jagoannya sendiri.

"Tapi kita lihatlah nanti. Habis Pilpres, sudah bisa melakukan manuver politik. Koalisi partai nanti, akan bicara sharing kekuatan di Pilkada Gubernur dan Pilkada kabupaten/Kota," jelasnya.

PPP sendiri kata dia akan bicara soal bentuk koalisi dan sharing dengan parpol lain. PPP juga akan melihat hasil Pemilu untuk mulai menjajaki koalisai. Dia mencontohkan, PPP bisa mendukung calon partai lain untuk Gubernur Kepri, namun kemungkinan mereka akan meminta dukungan di Pilkada kabupaten. Pertimbangannya, pada saat yang bersamaan, Pilkada Bintan, Lingga dan Anambas akan berlangsung.

Jika pembicaraan berlangsung, PPP kemungkinan akan meminta koalisi dengan partai lain di Pilkada Anambas. Alasannya, di Anambas, PPP memiliki basis massa yang kuat dan sangat dimungkinkan untuk mengusung calon bupati atau wakil bupati. Hanya saja, hasil Pemilu 2009 akan menentukan langkah mereka selanjutnya dalam menyikapi agenda Pilkada di Kepri. Kalau ada koalisi di Provinsi Kepri, PPP berharap ada rentetan bentuk koalisi di kabuaten/kota.

"Bisa jadi PPP akan mencalonkan bupati atau wakil bupati disana. Apalagi disana kami punya basis massa yang kuat," ungkap Ahars.

Dia mencontohkan, jika Golkar mengusung pasangan calon sendiri, baik Gubernur dan Wakil Gubernur, maka PPP tidak akan membicarakan lagi siapa dari PPP yang akan didorong untuk Pilkada Gubernur. "Kita akan membicarakan kemungkinan kemungkinan koalisi di daerah lain," tegasnya.

Ahars mengatakan, sulit bagi Golkar untuk mendapatkan koalisi yang signifikan, ketika tidak mau membangun komitmen dengan partai lain. Karena bagaimanapun, harus disadari, semua orang bisa berpasangan dengan Ismeth. Atau bahkan, semua orang bisa menjadi lawan Ismeth.

PPP bisa saja berkoalisi dengan Golkar dan Wakil Gubernurnya tidak perlu harus dari PPP. Bisa sharing dalam hal lain.
Kalau isu yang berkembang banyak tokoh yang memiliki rencana untuk maju dan kita nilai layak jual di Pilkada Gubernur. Itu bingkai Golkar. Kalau mau kuat, dia harus berkoalisi dengan partai lain. Disamping itu, mereka akan berkoalisi dengan partai lain untuk sharing orientasi perjuangan politik. Golkar disebut-sebut mewacanakan pasangan Ismeth Abdullah dengan Nurdin Basirun. Tapi bisa saja Drs Ahmad Dahlan didorong untuk mendampingi Ismeth Abdullah, atau bahkan Sekda Provinsi Kepri, Eddy Wijaya.

Disinggung dengan partai lain, Ahars tidak menutup kemungkinan potensi koalisi dengan semua partai. Kalau PPP berkoalisi dengan PDIP, maka ada komitmen perjuangan yang dibangun. Dia menyebutkan, dalam perjalanan parpol di Kepri, dalam dua tahun belakangan ini, PDI Perjuangan dan Golkar juga puya keinginan untuk mendorong calon Gubernur. PKS juga kata dia dimungkinkan mendorong calon Wakil Gubernur. Apalagi, dari pengamatan partainya, di Pilkada Gubernur mendatang, ada beberapa figur potensial yang dimungkinkan maju.

Menurut dia, dari pergerakan figur dan partai di Kepri, Golkar akan tetap mempertahankan Ismeth Abdullah. Namun kedepan, pasangannya, kemungkinan akan berubah. Ismeth kemungkinan berpasangan dengan figur dari internal Golkar sendiri. Isu yang berkembang, Ismeth kemungkinan bisa berpasangan dengan Bupati Karimun, Nurdin Basirun.

Sementara untuk PDI Perjuangan, arahnya bisa tetap mendorong Soerya Respationo. Namun jika Soerya lebih memilih Pilkada Walikota Batam, maka ada kemungkinan mendukung Ismeth, atau bahkan mendorong Walikota Tanjung Pinang, Suryatati. Soal Soerya, disebut bisa ke Gubernur atau malah ke Walikota Batam. Alasannya, Soerya pernah menyatakan di salah satu media di Batam, punya keinginan ke Walikota. Sementara saat Soerya terpilih jadi Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri di Musda tahun 2007, dia diputuskan untuk dicalonkan kembali di Pilkada Gubernur.

Sementara PKS kata dia, sangat dimungkinkan mendorong figur Nyat Kadir. Nyat Kadir yang saat ini menjadi salah satu kader PKS, bisa dimungkinkan di dorong maju menjadi Gubernur Kepri. Bahkan bis

Comments