Dapatnya Kulit Durian


Langit diatas wilaya Tanjung Pinang, terlihat gelap, pertanda hujan akan turun. Saat itu TePe memilih parkir dan masuk ke Kedai Kopi Bogor, Batu 3, Tanjung Pinang. Hampir semua meja terisi sehingga TePe memilih duduk dikursi yang mejanya sudah terisi. Dua pria, Ardan dan Ujang, yang menjadi teman dadakan TePe. Dimeja itu ada dua koran lokal dan berita dikoran itu yang menjadi pembicaraan keduanya.

"Kita ini ibarat dapat kulit durian. Kalau orang Batam, dapat biji durian, kata Ardian.

Adrian menyebut dengan istilah kulit dan biji durian. Imigran gelap yang saat ini diamankan di Tanjungpinang disebutnya kulit durian. Sementara yang datang ke Batam, menurut dua pria itu imigran yang jadi investor.

"Seperti kulit durian, tak ada manfaatnya. Bisa ketusuk kaki kalau nginjak. Kalau bijinya enak, empuk dan maknyos," kata Adrian.

"Kapan awak makan biji durian? Kalau kenal durian, mungkin. Karena kau liat dibuku tetangga," cetus Ujang menanggapi Adrian.

Adrian yang diejek Ujang tidak menanggapi. "Di tempat dekat tempat kawanku, ada juga mukanya seperti yang dikoran itu (mirip orang Srilangka dan India Tamil). Tapi mereka kerja dan pengusaha. Ini yang datang, kayaknya tak ada manfaat, " kata Ardian dengan mimik serius sambil melihat kearah TePe dan rekannya, Ujang.

"Kalau liat dikoran ini, imigrannya cowok semua. Calon pesaing kita disini," kata Ardan menambahkan.

Pria yang dipanggilnya Ujang menyahut. "Pesaing gimana? Budak itu bukan mau ngelamar di dealer kita. Jangan-jangan, mereka mau belanja motor kalau lolos nanti," ujar Ujang menanggapi Ardan.

"Tak lah Jang. Kalau duitnya banyak, udah disuapnya petugas yang menangkap mereka. Ini, sudah miskin, cowok semua lagi. Tak ada nilai positifnya," cetus Ardan sambil melepaskan tawanya.

"Kalau imigrannya kulit putih, cantik dan muda, kita siap tampung. Awak juga pasti siap menampung. Tak bisa jadi bini, bantu-bantu dirumah. Yang penting bangun pagi, kita semangat lihat gadis beresin rumah kos," kata Ujang setelah Ardan berhenti tertawa, sambil melihat TePe.(mbb)

Comments