Warung Kopi Mobil Dinas


Apapun bisa menjadi topik menarik untuk dibicarakan di warung kopi. Warung kopi yang menjadi tempat warga untuk menikmati minuman ringan, khususnya kopi. Tidak hanya warga, pegawai negeri juga banyak berkumpul dan menikmati pagi hari di warung sebelum kewarung. Tidak hanya warga yang membicarakan kekurangan-kekurangan dari perilaku oknum PNS. PNS yang biasanya jarang mengkritisi perilaku anggota dewan, berbeda jika diwarung kopi.

"Wah, mobil wakil rakyat, berani melanggar UU Lalu Lintas," kata Dinu, salah seorang pria berbaju PNS yang nongkrong di Bintan Centre Tanjungpinang.

Kepada teman-temannya Dinu jika anggota dewan yang melanggar rambu lalin itu didepan Kedai Kopi Hawaii Kijang Bintan Timur. "Baru jadi wakil rakyat, sudah sesukanya. Gimana nanti kalau kembali ke rakyat," kata Dinu dengan nada ketus.

Seorang pria menggunakan kaos, yang menjadi Dinu langsung menyambut keluhaan itu. "Mumpung lagi jadi pejabat. Biasa over akting lah," cetusnya..

Pria disamping Taruna yang dipanggil Ef langsung memotong. Dengan suara sedikit keras mengatakan jika jalan pintas favorit di Indonesia. "Jalan pintas memang disukai pak. Bukan hanya jalan, tapi yang lain juga dibuat jalan pintasnya. Biar licin," katanya sambil tertawa diikuti dua rekannya tadi.

Dinu yang sedari menunggu redon temannya itu langsung berujar. "Kan jagoan bos. Jadi nggak takut," ujarnya .

"Memang itulah kualitas mereka. Bangga pula bawa mobil dinas, melanggar aturan," sambungnya.

Pria teman Dinu dan Ef menyahut. Seperti seorang pengamat dia mengatakan jika demikian wakil rakyat. Sambil mengangkat tangannya, seperti menunjuk ke arah luar, mengklaim perilaku itu sebagai watak asli wakil rakyat yang mengemudinya.

Saat TePe ikut nimbrung bicara dan mengatakan, bisa saja yang membawa mobil itu, supirnya, langsung dibantah Ef.

"Mereka memperlihatkan watak aslinya pak. Kalau di luar malu tuh pake mobil dinas dengan cara seperti itu," tegasnya.

Sambil menggoyang sendok didalam gelasnya, Ef mengungkapkan rasa pesimisnya atas kemajuan Indonesia. "Gimana negara kita mau maju ya,.wong yang dianggap wakil rakyat aja gak mengerti peraturan atau pura-pura tidak tau ya," katanya.

Setelah beberapa saat tertunduk mendengarkan temannya bicara, seperti seorang pakar lagi berfikir, pria teman Ef angkat bicara. "Mestinya tadi difoto, bos. Bisa kita cetak besar dan kita pampang didewan," katanya sambil mengambil rokoknya dan menghembuskan asapnya kuat-kuat.(mbb)

Comments